Detail Buku:
Deskripsi:
Apa yang nyaris hilang dalam percaturan kehidupan di generasi masa kini?
Keteladanan. Ya, keteladanan yang tulus tanpa intrik nyaris hilang di bumi ini. Kata ‘nyaris’ bukan berarti menegaskan telah hilang, tapi masih ada di sebagian belahan bumi, di sebagian institusi, di dalam rumah tangga, yang merebak krisis keteladanan hingga kehilangan igur. Mafhum mukhalafah - nya, tidak sedikit juga keteladanan yang tumbuh, igur penuh akhlak yang muncul, negeri yang damai, rumah tangga yang penuh sakinah, merebak dan menjalar dalam kehidupan.
Menelusuri masa silam adalah sebuah keindahan. Bukan untuk dijadikan sebuah ratapan, tapi sebuah pelajaran (‘ibrah) yang berarti. Apalagi, telusuran atas masa silam itu adalah merekam jejak-jejak keteladanan, kepahlawanan, ketegasan, dan kebaikan. Tentu hal ini sangat bermanfaat dan berdayaguna dalam kehidupan.
Lalu rekaman jejak masa silam dan figur siapakah yang akan kita tampilkan?
Tak disangkal lagi, setelah Rasulullah SAW sebagai central figure, maka para khalifah dan sahabat-sahabat besarlah figur-figur yang menampakkan wajahnya. Tentunya kita akan terkagum-kagum dengan mereka. Takjub. Menggelengkan kepala atas perjuangan mereka yang barangkali kita tidak mampu menyamainya.
Siapa mereka?
Merekalah Khalifah sekaligus para sahabat yang karena keteladanan mereka, perjuangan mereka, keksatriaan mereka, serta ketulusan mereka menegakkan agama dan menjaga wibawa negara karena-Nya, Allah hadiahkan jaminan istimewa berupa jaminan ahli surga. Merekalah a-‘Asyrarah Mubasysyaruuna bi al-Jannah, sepuluh sahabat yang mendapat kabar gembira sebagai penghuni surga.
Buku ini berkisah tentang mereka. Rekam jejak yang melibatkan saya untuk menulisnya dengan rasa, tetesan air mata, dan gelora rindu. Tulisan yang barangkali tidak mewakili apa yang saya rasakan, tetesan air mata, dan gelora rindu itu. Karena betapa jauhnya jarak antara saya dengan mereka, dan betapa panjangnya perjalanan hidup mereka yang barangkali tidak tertuang semuanya dalam tulisan ini.
Inilah kisah tentang 10 lelaki yang dijanjikan surga (al-‘asyarah al-mubasysyaruuna bi al-jannah). Mereka adalah para sahabat Rasulullah yang memiliki nilai-nilai kebaikan paling menonjol. Karena itu, kisah-kisah tentang mereka adalah pelajaran besar dan berharga bagi kaum Muslimin dari dulu hingga nanti. Ya, para sahabat laksana bintang paling terang di atas langit. Mereka adalah teladan paling baik bagi orang-orang Mukmin. Kita bisa belajar tentang pengorbanan dan loyalitas lewat sosok Abu Bakar, belajar tentang keteguhan dari pribadi Umar bin Khaththab, atau meniru Utsman Bin Affan dari sisi kedermawanan. Mereka semua adalah cahaya terang yang akan terus bersinar sepanjang masa.Semoga kita bisa mengikuti jejak-jejak kebaikan mereka…SELAMAT MEMBACA!!!